Sabtu, 27 September 2014

Biografi Filipe Luis

Filipe Luis

Chelsea Football Club dengan gembira mengumumkan perekrutan Filipe Luis dari Atletico Madrid.

Bek Brazil ini telah menandatangani kontrak selama tiga tahun dan akan mengenakan jersey nomor 5.

Mengenai kepindahannya, pemain berusia 28 tahun ini mengatakan, "Kepindahan ini adalah impian yang menjadi nyata bagi saya. Saya sekarang punya kesempatan untuk bermain untuk Chelsea, dan juga di Premier League."

"Saya sangat gembira dan tak sabar untuk segera memulai dan memberikan kemampuan terbaik saya bagi tim selama musim-musim mendatang."

Sebagai bek kiri yang solid dan kerap keluar menyerang, Luis merupakan pemain penting bagi Atletico Madrid dalam keberhasilan mereka memenangkan La Liga dan mencapai final Liga Champions musim lalu.

Setelah tiba di ibukota Spanyol dari Deportivo La Coruna, ia dengan cepat membuat dirinya menjadi pemain reguler di tim, dan menikmati empat musim di Vicente Calderon di mana ia merengkuh empat trofi sepanjang kariernya di sana.

Nyaman dalam menguasai bola, Luis membaca pertandingan dengan sangat baik dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan umpan-umpan silang yang fantastis dari sisi lapangan.

Lahir di Jaragua do Sul, Santa Catarina, Brazil, pada Agustus 1985, awal kariernya dihabiskan bersama klub Brazil, Figueirense, sebelum ia menghabiskan satu musim sebagai peminjaman di Ajax di Belanda pada 2004/05.

Tak lama kemudian, ia bergabung dengan Real Madrid, di mana mayoritas waktunya dihabiskan bersama tim B klub di Divisi Dua Spanyol.

Karena penampilannya untuk Real Madrid B yang menarik perhatian, ia dipinjam oleh Deportivo yang berada di divisi utama. Pada awalnya, keterlibatannya masih terbatas, tetapi di musim keduanya di klub, ia menasbihkan dirinya sebagai bek kiri pilihan utama timnya, yang membuatnya menandatangani kontrak permanen pada 2008.

Pada musim 2008/09, musim pertamanya sebagai pemain tetap Deportivo, Luis tampil dalam semua pertandingan liga (38 pertandingan) dan mencetak dua gol, yaitu ke gawang Atletico Madrid dan Recreativo de Huelva.

Di musim berikutnya, ia kembali selalu tampil di separuh pertama musim. Namun di pertandingan melawan Athletic Bilbao, setelah membuka skor, ia mendapatkan cedera di fibula kanannya setelah kiper lawan, Gorka Iraizoz, jatuh dan mendarat di kakinya.

Luis diperkirakan harus absen selama beberapa lama, tetapi ia kembali beraksi lebih cepat daripada perkiraan. Luis kembali setelah empat bulan dan ambil bagian di pertandingan terakhir musim itu.


Di musim panas 2010, ia bergabung dengan Atletico Madrid dan membuat debutnya di pertandingan melawan Real Zaragoza, di mana ia memberikan assist untuk satu-satunya gol di pertandingan itu bagi rekan setimnya yang baru di Chelsea, Diego Costa. Luis tampil reguler di musim pertamanya di klub dan mencetak gol perdananya untuk Atletico dalam kemenangan 3-0 ke gawang Real Sociedad.

Pada musim berikutnya, terjadi perubahan manajerial di pertengahan musim, dengan Diego Simeone menggantikan Gregorio Manzano, dan Luis terus berkembang saat tim memastikan tempat kelima di La Liga.

Musim tersebut menjadi musim yang patut untuk dikenang bagi klub tersebut di Eropa saat Atletico mengalahkan sesama tim Spanyol, Athletic Bilbao, 3-0 di final untuk menjuarai Europa League. Luis bermain penuh selama 90 menit dan hanya absen di satu pertandingan di babak knockout kompetisi tersebut.

Kemenangan mereka di Europa League memastikan mereka bermain menghadapi Chelsea di Piala Super UEFA di Monaco, dan Luis sekali lagi menyelesaikan pertandingan saat mereka mengangkat trofi.

Trofi lainnya hadir di akhir musim 2012/13 saat Atletico bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan rival sekota, Real Madrid, di final Copa del Rey, di mana Luis bermain secara penuh. Ia mencetak satu-satunya golnya di liga musim itu dalam kemenangan 5-0 atas Granada dan, dengan tim semakin membaik di bawah Simeone, mereka finis di posisi ketiga dan lolos ke Liga Champions.

Musim terakhirnya di Atletico akan terus dikenang setelah mereka mengalahkan dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, untuk mengangkat gelar juara liga untuk pertama kalinya dalam 18 tahun. Atletico mengakhiri musim dengan rekor defensif terbaik di liga setelah hanya kebobolan 26 gol dan kontribusi Luis atas kesuksesan mereka tidak bisa diremehkan karena ia membuat 32 penampilan di liga, termasuk dalam hasil imbang yang menentukan di hari terakhir liga di Camp Nou, yang membuat mereka memastikan gelar juara.

Ia juga tampil reguler dalam perjalanan mereka di Liga Champions, termasuk di kedua leg semifinal melawan Chelsea. Pertandingan terakhirnya bagi Atletico adalah di final Liga Champions di Lisbon, di mana mereka dikalahkan oleh Real Madrid.

Luis membuat debutnya bagi Brazil pada 2009 dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Venezuela. Ia menjadi bagian dari skuat yang memenangkan Piala Konfederasi 2013 dan masuk dalam daftar standby menjelang putaran final Piala Dunia 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar