Cesc Fabregas
Cesc Fabregas bergabung dengan Chelsea dari Barcelona pada 12 Juni 2014 setelah menandatangani kontrak selama lima tahun.
Sebagai seorang gelandang berteknik tinggi dan serba bisa, Fabregas telah memiliki segudang pengalaman dari bermain di dua liga terkuat di Eropa dan mewakili tim nasional Spanyol yang tersukses di sepanjang masa.
Nyaman bermain sebagai gelandang serang, ia juga bisa tampil dalam peran yang lebih dalam, dan di level internasional, ia biasa dimainkan secara melebar, sebagai striker kedua, atau dalam beberapa waktu, sebagai 'false no. 9'.
Fabregas tiba di Stamford Bridge setelah tiga tahun di Barcelona, di mana ia membantu tim Catalan tersebut memenangi gelar La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antar Klub FIFA.
Ia tidaklah asing dengan Premier League karena sebelumnya telah delapan tahun membela Arsenal sebelum pindah ke Camp Nou.
Kariernya di London utara merupakan periode yang penting bagi perkembangannya, di mana ia bertransisi dari pemain muda tak berpengalaman menjadi pemain terpenting di skuat Arsenal.
Namun, dengan beberapa klub terbesar di Eropa mengejar tanda tangannya, kepindahannya dari Emirates menjadi hal yang tak bisa dielakkan lagi, dan terbukti ketika ia kembali ke klub yang telah mendidiknya sebelumnya.
Lahir di dekat Barcelona, Fabregas bergabung dengan akademi Barca di usia 10 tahun tetapi setelah berkembang di tim-tim junior mereka, ia meninggalkan klub masa kecilnya dan pindah ke Arsenal di usia 16 tahun.
Dengan musim perdananya di Inggris menjadi musim adaptasi, ia mulai menggebrak di musim berikutnya, dan di akhir musim ia pun menjadi starter di final Piala FA saat Arsenal mengalahkan Manchester United lewat adu penalti di Cardiff.
Kepindahan Patrick Vieira ke Juventus membuat Fabregas bisa menjadi pemain reguler di lini tengah dan ia memanfaatkannya dengan baik, di mana ia bersinar dalam perjalanan Arsenal menuju final Liga Champions 2006, di mana mereka dikalahkan oleh Barcelona.
Di akhir musim 2006/07, ia menjadi nominasi PFA Player of the Year dan Young Player of the Year dan juga masuk dalam Team of the Year UEFA tahun 2006.
Di usia 20 tahun, ia kembali menjadi nominasi kedua penghargaan PFA tersebut di akhir musim berikutnya, dan ia pun memenangkan Young Player of the Year dan juga masuk dalam Premier League Team of the Season.
Pada tahun 2008, Fabregas mengambil alih posisi kapten Arsenal. Tanggung jawab ini membuat gol-golnya di pertandingan menjadi lebih konsisten sebelum ia kembali ke Barcelona pada musim panas 2011.
Setelah membuat debut di Piala Super Spanyol melawan Real Madrid, ia mencetak gol pertamanya bagi tim utama Barca dalam kemenangan di Piala Super UEFA atas Porto, sebelum mencetak gol debutnya di La Liga dalam kemenangan 5-0 atas Villarreal. Ia kemudian mencetak enam gol dalam periode empat pertandingan, termasuk satu dalam kemenangan tandang 3-1 di Real Madrid dan juga di final Piala Dunia Antar Klub FIFA, di mana Barca menang 1-0 atas Santos.
Fabregas tampil di kedua leg semifinal Liga Champions 2012 melawan Chelsea, ketika The Blues berhasil unggul untuk memastikan tempat di final di Munich, dan ia mencetak hat-trick pertamanya bersama Barcelona di musim berikutnya di laga melawan Mallorca. Barca mengakhiri musim itu sebagai juara La Liga. Hampir tak ada keraguan bahwa Fabregas memainkan peran penting dalam kesuksesan tersebut dengan 11 golnya.
Musim ketiga dan terakhirnya di Barcelona terlihat menjanjikan tetapi pada akhirnya tim asuhan Gerardo Martino ini mengakhiri musim hanya dengan Piala Super Spanyol.
Fabregas menjadi starter dalam kedua leg perempat final Liga Champions, di mana Barcelona dikalahkan 2-1 secara agregat oleh Atletico Madrid, dan bermain selama satu jam di final Copa del Rey, di mana mereka kalah 2-1 dari Real Madrid. Ia juga menjadi starter di laga penentuan La Liga melawan Atletico Madrid sebelum digantikan oleh Xavi dengan 13 menit laga tersisa, penampilan terakhirnya bagi klub tersebut.
Di level internasional, Fabregas telah mewakili Spanyol di setiap turnamen besar sejak Piala Dunia 2006 ketika ia baru 19 tahun, dan memenangi tiga trofi.
Setelah Euro 2008 yang impresif, di mana ia mencetak penalti penentu melawan Italia di perempat final, ia juga lah yang memberikan umpan yang berakhir menjadi gol kemenangan Andres Iniesta di final Piala Dunia 2010.
Di Euro 2012, turnamen yang berakhir dengan kesuksesan lainnya bagi Spanyol, ia mencetak gol penalti kemenangan dalam adu penalti di semifinal melawan Portugal dan menjadi starter di final, dalam kemenangan 4-0 atas Italia.
Ia masuk dalam skuat untuk Piala Dunia musim panas ini di Brazil, dan Anda bisa melihat kemajuannya di turnamen tersebut di situs resmi Chelsea ini.
Nyaman bermain sebagai gelandang serang, ia juga bisa tampil dalam peran yang lebih dalam, dan di level internasional, ia biasa dimainkan secara melebar, sebagai striker kedua, atau dalam beberapa waktu, sebagai 'false no. 9'.
Fabregas tiba di Stamford Bridge setelah tiga tahun di Barcelona, di mana ia membantu tim Catalan tersebut memenangi gelar La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antar Klub FIFA.
Ia tidaklah asing dengan Premier League karena sebelumnya telah delapan tahun membela Arsenal sebelum pindah ke Camp Nou.
Kariernya di London utara merupakan periode yang penting bagi perkembangannya, di mana ia bertransisi dari pemain muda tak berpengalaman menjadi pemain terpenting di skuat Arsenal.
Namun, dengan beberapa klub terbesar di Eropa mengejar tanda tangannya, kepindahannya dari Emirates menjadi hal yang tak bisa dielakkan lagi, dan terbukti ketika ia kembali ke klub yang telah mendidiknya sebelumnya.
Lahir di dekat Barcelona, Fabregas bergabung dengan akademi Barca di usia 10 tahun tetapi setelah berkembang di tim-tim junior mereka, ia meninggalkan klub masa kecilnya dan pindah ke Arsenal di usia 16 tahun.
Dengan musim perdananya di Inggris menjadi musim adaptasi, ia mulai menggebrak di musim berikutnya, dan di akhir musim ia pun menjadi starter di final Piala FA saat Arsenal mengalahkan Manchester United lewat adu penalti di Cardiff.
Kepindahan Patrick Vieira ke Juventus membuat Fabregas bisa menjadi pemain reguler di lini tengah dan ia memanfaatkannya dengan baik, di mana ia bersinar dalam perjalanan Arsenal menuju final Liga Champions 2006, di mana mereka dikalahkan oleh Barcelona.
Di akhir musim 2006/07, ia menjadi nominasi PFA Player of the Year dan Young Player of the Year dan juga masuk dalam Team of the Year UEFA tahun 2006.
Di usia 20 tahun, ia kembali menjadi nominasi kedua penghargaan PFA tersebut di akhir musim berikutnya, dan ia pun memenangkan Young Player of the Year dan juga masuk dalam Premier League Team of the Season.
Pada tahun 2008, Fabregas mengambil alih posisi kapten Arsenal. Tanggung jawab ini membuat gol-golnya di pertandingan menjadi lebih konsisten sebelum ia kembali ke Barcelona pada musim panas 2011.
Setelah membuat debut di Piala Super Spanyol melawan Real Madrid, ia mencetak gol pertamanya bagi tim utama Barca dalam kemenangan di Piala Super UEFA atas Porto, sebelum mencetak gol debutnya di La Liga dalam kemenangan 5-0 atas Villarreal. Ia kemudian mencetak enam gol dalam periode empat pertandingan, termasuk satu dalam kemenangan tandang 3-1 di Real Madrid dan juga di final Piala Dunia Antar Klub FIFA, di mana Barca menang 1-0 atas Santos.
Fabregas tampil di kedua leg semifinal Liga Champions 2012 melawan Chelsea, ketika The Blues berhasil unggul untuk memastikan tempat di final di Munich, dan ia mencetak hat-trick pertamanya bersama Barcelona di musim berikutnya di laga melawan Mallorca. Barca mengakhiri musim itu sebagai juara La Liga. Hampir tak ada keraguan bahwa Fabregas memainkan peran penting dalam kesuksesan tersebut dengan 11 golnya.
Musim ketiga dan terakhirnya di Barcelona terlihat menjanjikan tetapi pada akhirnya tim asuhan Gerardo Martino ini mengakhiri musim hanya dengan Piala Super Spanyol.
Fabregas menjadi starter dalam kedua leg perempat final Liga Champions, di mana Barcelona dikalahkan 2-1 secara agregat oleh Atletico Madrid, dan bermain selama satu jam di final Copa del Rey, di mana mereka kalah 2-1 dari Real Madrid. Ia juga menjadi starter di laga penentuan La Liga melawan Atletico Madrid sebelum digantikan oleh Xavi dengan 13 menit laga tersisa, penampilan terakhirnya bagi klub tersebut.
Di level internasional, Fabregas telah mewakili Spanyol di setiap turnamen besar sejak Piala Dunia 2006 ketika ia baru 19 tahun, dan memenangi tiga trofi.
Setelah Euro 2008 yang impresif, di mana ia mencetak penalti penentu melawan Italia di perempat final, ia juga lah yang memberikan umpan yang berakhir menjadi gol kemenangan Andres Iniesta di final Piala Dunia 2010.
Di Euro 2012, turnamen yang berakhir dengan kesuksesan lainnya bagi Spanyol, ia mencetak gol penalti kemenangan dalam adu penalti di semifinal melawan Portugal dan menjadi starter di final, dalam kemenangan 4-0 atas Italia.
Ia masuk dalam skuat untuk Piala Dunia musim panas ini di Brazil, dan Anda bisa melihat kemajuannya di turnamen tersebut di situs resmi Chelsea ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar