Foto: Reuters
Jakarta - Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Hong Kong saat ini tercatat sebagai yang terbesar sejak negara bekas koloni Inggris itu diambil alih China 20 tahun lalu. Dalam rangka penertibkan demonstran, polisi memilih untuk menggunakan gas air mata. Berdasarkan informasi yang dilansir Reuters, Senin (29/9/2014), masa pro demokrasi membentuk barikade untuk memblokir petugas keamanan. Hal tersebut dilakukan hanya beberapa saat sebelum salah satu pusat keuangan utama dunia itu dibuka untuk bisnis.
Semua jalan menuju bisnis Central tertutup oleh Demonstran. Mereka tak takut menantang polisi yang bersenjata lengkap. Polisi dengan helm, masker dan gas air mata melawan demonstran terjadi di Hong Kong terakhir pada tahun 2005.
"Kalau hari ini saya tidak berdiri, saya akan membenci diri saya sendiri di masa mendatang," kata seorang sopir taksi Edward Yeung, 55, saat ia memaki polisi di garis depan.
"Bahkan jika saya tercatat melakukan tindakan kriminal, justru akan menjadi satu hal yang mulia," lanjutnya.
China mengambil kembali kendali Hong Kong dari Inggris pada tahun 1997. Delapan tahun sebelumnya, tragedi berdarah terjadi di Beijing pada saat mahasiswa pro-demokrasi melakukan aksi di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar