Inilah Efek Letusan Gunung Berapi Misterius Tahun 1808
19 Sep 2014
Letusan ini terjadi sebelum letusan gunung berapi Tambora tahun 1815
yang dampaknya menyebabkan perubahan iklim di seluruh dunia. Pada tahun
1816 letusan gunung berapi misterius ini diberi nama menarik
seperti 'Eighteen-Hundred-and-Froze-to-Death', 'Year of the Beggar' dan
'Year Without a Summer', hal ini disebabkan karena curah salju, gagal
panen dan kelaparan di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Sebuah kondisi
yang luar biasa dianggap telah mengilhami karya sastra seperti Byron
berjudul 'Darkness' dan Mary Shelley Frankenstein.
Penelitian ini hasil kerjasama tim terpadu School of Earth Sciences dan
mahasiswa PhD, Alvaro Guevara-Murua, Dr Caroline Williams, dari
Department of Hispanic, Portugis dan Latin American Studies. Mereka
mulai mencari arsip sejarah dan referensi letusan gunung berapi misterius tersebut. Hasil analisis ini diterbitkan dalam jurnal Climate of the Past Discussions edisi bulan September 2014.
Perubahan Cuaca Letusan Gunung Berapi Misterius
Kerusakan global yang terjadi pada tahun 1810 memasuki dekade terdingin
dalam 500 tahun terakhir sejak enam tahun sebelum tahun itu dan disertai
dengan letusan besar lain. Berbeda dengan letusan Tambora yang disebut
letusan tak terduga tampaknya terjadi tanpa disadari, kedua lokasi dan
kapan terjadinya masih menjadi misteri. Letusan gunung berapi misterius
diakui pada 1990-an, berdasarkan analisis di Greenland dan es Antartika
yang merekam peristiwa langka ketika ditemukannya aerosol vulkanik
begitu keras akibat letusan gunung berapi yang mencapai stratosfer bumi.
Menurut Dr Williams, dia menghabiskan waktu sebulan mencari arsip
kolonial Spanyol tapi sia-sia. Sangat jelas letusan gunung berapi
misterius tidak berada di Amerika Latin, kemudian beralih ke catatan
ilmuwan Kolombia (Francisco Jose de Caldas) yang menjabat sebagai
Direktur Observatorium Astronomi di Bogota antara tahun 1805 hingga
1810. Dari sini Williams menemukan arsip dan deskripsi tentang efek
letusan gunung berapi misterius terjadi saat 'Eureka'.
Pada Februari 1809, Caldas menulis tentang letusan gunung berapi
misterius yang termasuk didalamnya pembahasan tentang konstanta,
stratosfer atau awan transparan yang menghalangi cahaya matahari
berlebihan di Bogota. Catatan ini menjelaskan perubahan cuaca telah
terjadi pada 11 Desember 1808 dan terlihat di Kolombia. Dia memberi
pengamatan rinci, misalnya bahwa warna api alami (matahari) telah
berubah menjadi warna perak, banyak orang keliru menganggapnya bulan.
Situasi ini diikuti cuaca yang sangat dingin, berbagai daratan tertutup
es dan tanaman rusak akibat embun membeku.
Para ilmuwan terus menggali catatan pendek yang ditulis oleh dokter Jose
Hipolito Unanue di Lima, Peru, dia menceritakan kondisi matahari
mengalami efek atmosfer umum yang disebabkan oleh aerosol vulkanik di
stratosfer pada waktu yang sama seperti yang diungkap Caldas. Catatan
bersejarah ini memungkinkan para peneliti untuk memverifikasi bahwa efek
atmosfer bumi akibat letusan gunung berapi misterius terlihat pada saat yang sama di kedua sisi khatulistiwa.
Kedua ilmuwan Amerika Latin yang hidup di abad ke-19 memberi pengamatan langsung pertama kali dalam sejarah yang dihubungkan dengan letusan gunung berapi misterius. Catatan yang menjelaskan tanggal letusan gunung berapi tertulis pada 4 Desember 1808.
Dr Erica Hendy juga mengatakan, mereka harus lebih menganalisis letusan
gunung berapi misterius ini, misalnya dalam penentuan tanggal letusan
dimana teknologi saat ini lebih mudah melacaknya dan mampu membuat
pemodelan iklim gunung berapi. Selama beberapa dekade terakhir analisis
letusan gunung berapi lebih akurat karena letusan menentukan bagaimana
aerosol menyebar seluruh dunia dan bagaimana efek iklim yang dirasakan.
Penelitian letusan gunung berapi misterius
tak hanya menggali berbagai bidang penelitian, tetapi juga sejarah
meteorologi abad ke-19 dan sejarah kolonial Spanyol, serta dibutuhkan
presisi yang ketat untuk membenarkan penerjemahan kata-kata dari kedua
ilmuwan 200 tahun yang lalu. Tetapi, mengapa hanya sedikit catatan
sejarah ditemukan yang menjelaskan peristiwa penting dengan konsekuensi
perubahan cuaca berjangkauan luas? Mungkin pada waktu itu lingkungan
politik dikedua sisi Atlantik pada awal abad ke-19 memainkan peran
penting dan menyita seluruh hasil analisis.
Dalam catatan sejarah, letusan gunung berapi misterius bertepatan dengan
Perang Napoleon di Eropa, Perang Peninsula di Spanyol, dan perkembangan
politik di Amerika Latin yang mengarah pada kemerdekaan dihampir semua
kolonial Amerika Spanyol. Ada kemungkinan bahwa di Eropa dan Amerika
Latin, perhatian setiap individu yang hidup pada waktu itu memberi
catatan tidak biasa tentang efek meteorologi atau atmosfer. Tetapi
mungkin saja waktu itu hanya membahas masalah militer dan politik saja,
mengingat meletusnya Perang Dunia berkepanjangan.
Sumber : http://www.isains.com/2014/09/inilah-efek-letusan-gunung-berapi.html#ixzz3Gn0hFY61
Follow us: @idsains on Twitter | misterialam on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar